Blog Archive
-
▼
2010
(27)
-
▼
November
(24)
- Koperasi_Perkembangan Koperasi_dan_Tokoh sukses Ko...
- Mengapa Kita Membaca AlQuran Meskipun Tidak Menger...
- Lelaki yang gelisah (kisah yang menyentuh)
- Jangan biarkan dirimu hancur
- Betapa Sedikit Syukur Kita
- Kekayaan, Kesuksesan, dan Kasih Sayang
- Tahu telur puyuh
- Sayur daun singkong
- Tahu Gejrot
- Sambal Goreng Hati
- Kepiting Saus Padang
- Kawah Putih
- asal usul terjadinya pelangi
- Surat dari kekasih
- Jibril AS, Kerbau, Kelawar dan Cacing
- KISAH ASAL USUL HAJAR ASWAD
- DOSA YANG LEBIH BESAR DARI BERZINA
- MENDOAKAN ORANG YANG BERSIN
- Panorama alam cilember
- GHIBAH
- Tips Menghilangkan Komedo
- Terapi Air Putih Allah telah memberikan kita air...
- RESEP MASAKAN SOTO TANGKAR Bahan: 1. 2 liter ...
- Kata Orang aku Lahir dari Perut Ibu
-
▼
November
(24)
Link Link
Preeendd ^-^
Entri Populer
18.11.10
Mengapa Kita Membaca AlQuran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?
Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area
di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya.
Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian
membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya
dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.
Suatu hari ia bertanya pada kakeknya :
“ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa
memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera
aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya.
Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian,
memjawab pertanyaan sang cucu :
“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai,
dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya,
tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah.
Kakeknya tertawa dan berkata,
“Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya
untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat,
tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya,
tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari
sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.
Kakeknya mengatakan :
”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air.
Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ”
dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi.
Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin,
tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa
meskipun dia berlari secepat mungkin,
air tetap akan habis sebelum sampai di rumah.
Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai
dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin,
tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi.
Dengan terengah-engah, ia berkata :
”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab :
”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?.
Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”
Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa
keranjangnya nampak sangat berbeda.
Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor,
dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.
” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ?
Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali,
tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah,
luar dan dalam
www.dudung.net
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
18.11.10
Mengapa Kita Membaca AlQuran Meskipun Tidak Mengerti Satupun Artinya?
Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area
di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya.
Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian
membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya
dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.
Suatu hari ia bertanya pada kakeknya :
“ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa
memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera
aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya.
Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?
Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian,
memjawab pertanyaan sang cucu :
“Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai,
dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”
Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya,
tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah.
Kakeknya tertawa dan berkata,
“Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya
untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat,
tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.
Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya,
tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari
sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.
Kakeknya mengatakan :
”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air.
Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ”
dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi.
Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin,
tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa
meskipun dia berlari secepat mungkin,
air tetap akan habis sebelum sampai di rumah.
Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai
dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin,
tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi.
Dengan terengah-engah, ia berkata :
”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.
Sang kakek menjawab :
”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?.
Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”
Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa
keranjangnya nampak sangat berbeda.
Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor,
dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.
” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ?
Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali,
tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah,
luar dan dalam
www.dudung.net
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar