Jurnal 1……..
METODOLOGI
Data & Sampel => Penelitian ini mengunakan data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui kuisioner yang di sebarkan kepada konsumen hypermarket di Depok. Peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen.
Alat analisis => alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis korelasi, analisis factor dengan alat analisis SPSS versi 11.
Uji validitas data berfungsi mengetahui derajat ketepatan data dari hasil pengukuran sampel dengan konsep pengukuran.
Uji rebilitas adalah alat untuk mengetahui derajat kehandalan data dari hail pengukuran sampel yang berguna untuk melihat konsistensi pengukuran.
Menurut Trinton P.B (2006: 248) apabila skala tersebut kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interprestasi seperti table berikut :
Tabel1. Tingkat Reabilatas berdasarkan nilai alpha
Alpha Tingkat reliabilitas
0.00 s.d 0.20 Kurang reliabel
>0.20 s.d 0.40 Agak reliable
>0.40 s.d 0.60 Cukup reliabel
>0.60 s.d 0.80 Reliabel
>0.80 s.d 1.00 Sangat reliabel
Menurut Jonathan Sarwono (2006: 167), untuk menafsirkan angka korelasi dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2. Kriteria Korelasi
Angka Korelasi Keterangan Korelasi
0.00 s.d 0.25 Korelasi sangat lemah(dianggap tidak ada)
>0.25 s.d 0.5 Korelasi cukup
>0.5 s.d 0.75 Korelasi kuat
>0.75 s.d 1 Korelasi sangat kuat
Menurut Singgih Santoso (2006: 11), pada dasarnya tujuan analisis factor adalah :
1. Data Summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variable dengan melakukan uji korelasi
2. Data Reduction. Setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah variable set baru yang dinamakan factor untuk mengantikan sejumlah veriabel tertentu.
Variabel Penelitian => Zeithaml mengidentifikasi lima dimensi pokok dalam menentukan kualitas jasa, yaitu sebagai berikut :
1. Keandalan (realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan.
2. Daya tanggap (responsivenss), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.
3. Jaminan (assurance), meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan.
4. Empati (empthy), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya.
5. Bukti Fisik (Tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung,tempat parker, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.
Analisis & Hasil => Dengan melihat hasil analisis Person dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari tiap-tiap korelasi menunjukan bahwa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat, hal ini dapat ditunjukan dengan angka sig.(2-tailed)lebih kecil dari 0.00.
Analisis factor,untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel-variabel yang membentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Tabel Component Matrix seperti Berikut:
Tabel 4. Component Matrix
Component
1
Bukti Fisik 0.619
Keandalan 0.741
Daya Tanggap 0.933
Jaminan 0.857
Empati 0.797
Dari tabel tersebut diatas komponen daya tanggap merupakan factor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Rekomendasi & implikasi => Dari lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapt disimpulkan sebagai berikut :
1. Hubungan antara variabel pembntuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok adalah signifikan.
2. Variabel Bukti fisik,Keandalan, daya tanggap,jaminan,dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket adalah variabel Daya Tanggap.
Untuk variabel-variabel yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan pada ritel hypermarket diterima baik oleh konsumen.
Jurnal 2…….
METODOLOGI
Data & Sampel => Data yang digunakan adalah data primer dengan variabel tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan diukur menggunakan skala Likert,dengan lima kategori. Instrument penelitian menggunakan kuisioner.Penelitian ini berjumlah 100 responden. Karakteristik responden dilihat dari umur,jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan tujuan pembelian produk.
Alat analisis => Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap Pertama adalah analisis tingkat kepentingan-kinerja. Tahap analisis data berikutnya adalah pengujian hipotesis.
Analisis tingkat kepentingan dan kinerja ialah suatu analisis yang bisa menunjukan atribut yang dianggap penting oleh pelanggan akan tetapi kurang mendapatkan perhatian dari pimpinan, kinerja menjadi kurang baik sehingga pelanggan menjadi tidak puas.
Diagram kartesius dapat digunakan untuk menunjukan atribut yang dinggap penting oleh pelanggan, akan tetapi kurang mendapat perhatian dari pimpinan/manajemen. Diagram ini terdiri dari suatu bangun yang dibagi atas 4 bagian yang dibatasi oleh dua garis yang memotong tegak lurus pada titik skor rata-rata seluruh factor dan skor rata-rata dari seluruh factor kepentingan pelanggan.
Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : Pelanggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand
Ha : Pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand
Penelitian ini menggunakan metode chi kuadrat. Tujuan menggunakan metode chi kuadrat adalah untuk melihat hubungan antar variabel.
Koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel. Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan chi kuadrat.
Analisis & Hasil :
Ho : Pelanggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT.Sungai Budi
Ha : Pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT.Sungai Budi
Dasar pengambilan keputusn dilakukan dengan membandingkan nilai chi kuadrat hitung (X2 hitung) dengan nilai chi kuadrat tabel (X2 tabel). Berdasarkan perhitungn diperoleh nilai chi kuadrat hitung (X2 hitung) sebesar 26.47 dibandingkan dengan nilai chi kuadrat tabel sebesar 21.026, maka hipotesis awal (H0) ditolak. Kesimpulan yang bisa ditarik dengan demikian adalah pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT. Sungai Budi.
Rekomendasi & implikasi :Pada umumnya konsumen merasa puas terhadap kualitas produk tepung ketan yang di produksi PT.Sungai Budi, namun ada beberapa indicator yang perlu mendapat perhatian pihak manajemen yaitu wangi/harum, lebih kering dan dapat digunakan untuk berbagai macam kue. Manajemen perusahaan perlu mempertahankan dan meningkatkan indikatoe higienis dan kualitas.
Jurnal 3 …
Tema : Kepuasan Konsumen
Judul : Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetian Merek
(Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)
Latar Belakang Masalah : Masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi serta adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai kompetensi tanpa diskriminasi. Aktivitas tersebut berdampak pada semakin banyak wanita pekerja atau karir yang menghabiskan waktu di luar rumah, sehingga kesulitan dalam menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga termasuk menyediakan makanan bagi keluarga. Kelompok keluarga dengan ekonomi cukup, cenderung memilih makan di luar rumah dengan memilih tempat restoran atau cafe, selain cita rasanya lebih enak juga banyak sekali aneka menu yang ditawarkan, serta suasana yang menyenangkan. Surabaya sebagai kota metropolitan memiliki fasilitas untuk kondisi seperti yang disebutkan di atas. Bisnis makanan di Surabaya masih memberikan peluang bagi para pengusaha restoran. The Prime Steak & Ribs salah satu badan usaha restoran membuka usahanya Restoran ini mencoba masuk pada persaingan yang sudah ketat dengan merebut pangsa pasar yang sama dengan restoran lainnya di Surabaya. Berdasarkan hasil survey awal, ada fenomena bahwa konsumen restoran ini makin hari makin bertambah, dan terlihat ada kesetiaan dari pelanggannya dilihat dari frekuensi kunjungan mereka.
Masalah : seberapa besar mengharapkan suatu atribut tertentu dari seberapa besar yang
dirasakan,bagaimana cara responden menilai antara kesesuaian apa yang diharapkan dan apa
yang didapatkan dari pelayanan perusahaan.
Tujuan Penelitian : peneliti
ingin menganalisis tingkat kesetiaan pelanggan restoran berdasarkan tingkat kepuasan konsumen
Jurnal Hatane Samuel,Foedjiawati
METODOLOGI
Data & sampel => Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen restoran The Prime Steak &
Ribs yang berdomisili di Surabaya dengan sample diambil dengan cara acak, sebanyak 100 responden. Data diperoleh melalui kuesioner Skala pengukuran yang dilakukan adalah semantic differensial
scale (diukur dalam 5 point skala 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4= setuju, 5 = sangat setuju)
Alat analisis => alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda,dan Uji Koefisien Regresi.
Variabel penelitian => Variabel tidak bebas (Y) adalah kesetiaan merek yang diukur melalui atribut, habitual behaviour, switching cost, liking of the brand, dan commitment. Variabel bebas (X) adalah kepuasan konsumen yang dikelompokkan menjadi X1 = Attributes related to the product, X2 = Attributes related to the service, X3 = Attributes related to the purchase Model statistika yang dipakai untuk menyatakan hubungan kausal antar kedua variabel di atas adalah model regresi berganda ; Y = β0 + β1X1 + β2 X2 +β3X3 + ε.
Analisis & Hasil => Hasil penelitian menyimpulkan bahwa;
1. Kepuasan konsumen yang dijelaskan oleh Attributes related to the product, Attributes related to the service, Attributes related to the purchase di The Prime Steak & Ribs mendapat penilaian yang cenderung baik, walaupun terdapat beberapa atribut yang mendapat penilaian kurang baik.
2. Kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempunyai variasi penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula.
3. Terdapat hubungan pengaruh positip yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori tentang kesetiaan merek.
Rekomendasi & implikasi => Restoran The Prime Steak & Ribs dapat menggunakan kartu anggota bagi
pelanggan setia, agar dapat mudah melakukan evaluasi terhadap pelayanan restoran . Dilihat dari variasi penilaian kepuasan konsumen, maka sangat dimungkinkan untuk restoran melakukan stimuli yang dapat menaikan kesetian konsumen, hal ini juga didukung oleh pengaruh positip antara kepuasan konsumen dengan kesetian merek pada penelitian ini.
Blog Archive
Link Link
Preeendd ^-^
Entri Populer
30.9.11
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
30.9.11
Tugas metode riset 2
Jurnal 1……..
METODOLOGI
Data & Sampel => Penelitian ini mengunakan data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui kuisioner yang di sebarkan kepada konsumen hypermarket di Depok. Peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen.
Alat analisis => alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis korelasi, analisis factor dengan alat analisis SPSS versi 11.
Uji validitas data berfungsi mengetahui derajat ketepatan data dari hasil pengukuran sampel dengan konsep pengukuran.
Uji rebilitas adalah alat untuk mengetahui derajat kehandalan data dari hail pengukuran sampel yang berguna untuk melihat konsistensi pengukuran.
Menurut Trinton P.B (2006: 248) apabila skala tersebut kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interprestasi seperti table berikut :
Tabel1. Tingkat Reabilatas berdasarkan nilai alpha
Alpha Tingkat reliabilitas
0.00 s.d 0.20 Kurang reliabel
>0.20 s.d 0.40 Agak reliable
>0.40 s.d 0.60 Cukup reliabel
>0.60 s.d 0.80 Reliabel
>0.80 s.d 1.00 Sangat reliabel
Menurut Jonathan Sarwono (2006: 167), untuk menafsirkan angka korelasi dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2. Kriteria Korelasi
Angka Korelasi Keterangan Korelasi
0.00 s.d 0.25 Korelasi sangat lemah(dianggap tidak ada)
>0.25 s.d 0.5 Korelasi cukup
>0.5 s.d 0.75 Korelasi kuat
>0.75 s.d 1 Korelasi sangat kuat
Menurut Singgih Santoso (2006: 11), pada dasarnya tujuan analisis factor adalah :
1. Data Summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variable dengan melakukan uji korelasi
2. Data Reduction. Setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah variable set baru yang dinamakan factor untuk mengantikan sejumlah veriabel tertentu.
Variabel Penelitian => Zeithaml mengidentifikasi lima dimensi pokok dalam menentukan kualitas jasa, yaitu sebagai berikut :
1. Keandalan (realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan.
2. Daya tanggap (responsivenss), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.
3. Jaminan (assurance), meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan.
4. Empati (empthy), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya.
5. Bukti Fisik (Tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung,tempat parker, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.
Analisis & Hasil => Dengan melihat hasil analisis Person dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari tiap-tiap korelasi menunjukan bahwa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat, hal ini dapat ditunjukan dengan angka sig.(2-tailed)lebih kecil dari 0.00.
Analisis factor,untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel-variabel yang membentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Tabel Component Matrix seperti Berikut:
Tabel 4. Component Matrix
Component
1
Bukti Fisik 0.619
Keandalan 0.741
Daya Tanggap 0.933
Jaminan 0.857
Empati 0.797
Dari tabel tersebut diatas komponen daya tanggap merupakan factor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Rekomendasi & implikasi => Dari lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapt disimpulkan sebagai berikut :
1. Hubungan antara variabel pembntuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok adalah signifikan.
2. Variabel Bukti fisik,Keandalan, daya tanggap,jaminan,dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket adalah variabel Daya Tanggap.
Untuk variabel-variabel yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan pada ritel hypermarket diterima baik oleh konsumen.
Jurnal 2…….
METODOLOGI
Data & Sampel => Data yang digunakan adalah data primer dengan variabel tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan diukur menggunakan skala Likert,dengan lima kategori. Instrument penelitian menggunakan kuisioner.Penelitian ini berjumlah 100 responden. Karakteristik responden dilihat dari umur,jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan tujuan pembelian produk.
Alat analisis => Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap Pertama adalah analisis tingkat kepentingan-kinerja. Tahap analisis data berikutnya adalah pengujian hipotesis.
Analisis tingkat kepentingan dan kinerja ialah suatu analisis yang bisa menunjukan atribut yang dianggap penting oleh pelanggan akan tetapi kurang mendapatkan perhatian dari pimpinan, kinerja menjadi kurang baik sehingga pelanggan menjadi tidak puas.
Diagram kartesius dapat digunakan untuk menunjukan atribut yang dinggap penting oleh pelanggan, akan tetapi kurang mendapat perhatian dari pimpinan/manajemen. Diagram ini terdiri dari suatu bangun yang dibagi atas 4 bagian yang dibatasi oleh dua garis yang memotong tegak lurus pada titik skor rata-rata seluruh factor dan skor rata-rata dari seluruh factor kepentingan pelanggan.
Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : Pelanggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand
Ha : Pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand
Penelitian ini menggunakan metode chi kuadrat. Tujuan menggunakan metode chi kuadrat adalah untuk melihat hubungan antar variabel.
Koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel. Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan chi kuadrat.
Analisis & Hasil :
Ho : Pelanggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT.Sungai Budi
Ha : Pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT.Sungai Budi
Dasar pengambilan keputusn dilakukan dengan membandingkan nilai chi kuadrat hitung (X2 hitung) dengan nilai chi kuadrat tabel (X2 tabel). Berdasarkan perhitungn diperoleh nilai chi kuadrat hitung (X2 hitung) sebesar 26.47 dibandingkan dengan nilai chi kuadrat tabel sebesar 21.026, maka hipotesis awal (H0) ditolak. Kesimpulan yang bisa ditarik dengan demikian adalah pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT. Sungai Budi.
Rekomendasi & implikasi :Pada umumnya konsumen merasa puas terhadap kualitas produk tepung ketan yang di produksi PT.Sungai Budi, namun ada beberapa indicator yang perlu mendapat perhatian pihak manajemen yaitu wangi/harum, lebih kering dan dapat digunakan untuk berbagai macam kue. Manajemen perusahaan perlu mempertahankan dan meningkatkan indikatoe higienis dan kualitas.
Jurnal 3 …
Tema : Kepuasan Konsumen
Judul : Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetian Merek
(Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)
Latar Belakang Masalah : Masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi serta adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai kompetensi tanpa diskriminasi. Aktivitas tersebut berdampak pada semakin banyak wanita pekerja atau karir yang menghabiskan waktu di luar rumah, sehingga kesulitan dalam menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga termasuk menyediakan makanan bagi keluarga. Kelompok keluarga dengan ekonomi cukup, cenderung memilih makan di luar rumah dengan memilih tempat restoran atau cafe, selain cita rasanya lebih enak juga banyak sekali aneka menu yang ditawarkan, serta suasana yang menyenangkan. Surabaya sebagai kota metropolitan memiliki fasilitas untuk kondisi seperti yang disebutkan di atas. Bisnis makanan di Surabaya masih memberikan peluang bagi para pengusaha restoran. The Prime Steak & Ribs salah satu badan usaha restoran membuka usahanya Restoran ini mencoba masuk pada persaingan yang sudah ketat dengan merebut pangsa pasar yang sama dengan restoran lainnya di Surabaya. Berdasarkan hasil survey awal, ada fenomena bahwa konsumen restoran ini makin hari makin bertambah, dan terlihat ada kesetiaan dari pelanggannya dilihat dari frekuensi kunjungan mereka.
Masalah : seberapa besar mengharapkan suatu atribut tertentu dari seberapa besar yang
dirasakan,bagaimana cara responden menilai antara kesesuaian apa yang diharapkan dan apa
yang didapatkan dari pelayanan perusahaan.
Tujuan Penelitian : peneliti
ingin menganalisis tingkat kesetiaan pelanggan restoran berdasarkan tingkat kepuasan konsumen
Jurnal Hatane Samuel,Foedjiawati
METODOLOGI
Data & sampel => Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen restoran The Prime Steak &
Ribs yang berdomisili di Surabaya dengan sample diambil dengan cara acak, sebanyak 100 responden. Data diperoleh melalui kuesioner Skala pengukuran yang dilakukan adalah semantic differensial
scale (diukur dalam 5 point skala 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4= setuju, 5 = sangat setuju)
Alat analisis => alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda,dan Uji Koefisien Regresi.
Variabel penelitian => Variabel tidak bebas (Y) adalah kesetiaan merek yang diukur melalui atribut, habitual behaviour, switching cost, liking of the brand, dan commitment. Variabel bebas (X) adalah kepuasan konsumen yang dikelompokkan menjadi X1 = Attributes related to the product, X2 = Attributes related to the service, X3 = Attributes related to the purchase Model statistika yang dipakai untuk menyatakan hubungan kausal antar kedua variabel di atas adalah model regresi berganda ; Y = β0 + β1X1 + β2 X2 +β3X3 + ε.
Analisis & Hasil => Hasil penelitian menyimpulkan bahwa;
1. Kepuasan konsumen yang dijelaskan oleh Attributes related to the product, Attributes related to the service, Attributes related to the purchase di The Prime Steak & Ribs mendapat penilaian yang cenderung baik, walaupun terdapat beberapa atribut yang mendapat penilaian kurang baik.
2. Kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempunyai variasi penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula.
3. Terdapat hubungan pengaruh positip yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori tentang kesetiaan merek.
Rekomendasi & implikasi => Restoran The Prime Steak & Ribs dapat menggunakan kartu anggota bagi
pelanggan setia, agar dapat mudah melakukan evaluasi terhadap pelayanan restoran . Dilihat dari variasi penilaian kepuasan konsumen, maka sangat dimungkinkan untuk restoran melakukan stimuli yang dapat menaikan kesetian konsumen, hal ini juga didukung oleh pengaruh positip antara kepuasan konsumen dengan kesetian merek pada penelitian ini.
METODOLOGI
Data & Sampel => Penelitian ini mengunakan data primer yang bersumber dari responden yang diambil melalui kuisioner yang di sebarkan kepada konsumen hypermarket di Depok. Peneliti mengambil sampel sebesar 100 orang konsumen.
Alat analisis => alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis korelasi, analisis factor dengan alat analisis SPSS versi 11.
Uji validitas data berfungsi mengetahui derajat ketepatan data dari hasil pengukuran sampel dengan konsep pengukuran.
Uji rebilitas adalah alat untuk mengetahui derajat kehandalan data dari hail pengukuran sampel yang berguna untuk melihat konsistensi pengukuran.
Menurut Trinton P.B (2006: 248) apabila skala tersebut kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interprestasi seperti table berikut :
Tabel1. Tingkat Reabilatas berdasarkan nilai alpha
Alpha Tingkat reliabilitas
0.00 s.d 0.20 Kurang reliabel
>0.20 s.d 0.40 Agak reliable
>0.40 s.d 0.60 Cukup reliabel
>0.60 s.d 0.80 Reliabel
>0.80 s.d 1.00 Sangat reliabel
Menurut Jonathan Sarwono (2006: 167), untuk menafsirkan angka korelasi dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2. Kriteria Korelasi
Angka Korelasi Keterangan Korelasi
0.00 s.d 0.25 Korelasi sangat lemah(dianggap tidak ada)
>0.25 s.d 0.5 Korelasi cukup
>0.5 s.d 0.75 Korelasi kuat
>0.75 s.d 1 Korelasi sangat kuat
Menurut Singgih Santoso (2006: 11), pada dasarnya tujuan analisis factor adalah :
1. Data Summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variable dengan melakukan uji korelasi
2. Data Reduction. Setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sebuah variable set baru yang dinamakan factor untuk mengantikan sejumlah veriabel tertentu.
Variabel Penelitian => Zeithaml mengidentifikasi lima dimensi pokok dalam menentukan kualitas jasa, yaitu sebagai berikut :
1. Keandalan (realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan janji yang ditawarkan.
2. Daya tanggap (responsivenss), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap.
3. Jaminan (assurance), meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan.
4. Empati (empthy), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada konsumen untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya.
5. Bukti Fisik (Tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung,tempat parker, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.
Analisis & Hasil => Dengan melihat hasil analisis Person dengan membuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari tiap-tiap korelasi menunjukan bahwa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen sangat dekat, hal ini dapat ditunjukan dengan angka sig.(2-tailed)lebih kecil dari 0.00.
Analisis factor,untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel-variabel yang membentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan Tabel Component Matrix seperti Berikut:
Tabel 4. Component Matrix
Component
1
Bukti Fisik 0.619
Keandalan 0.741
Daya Tanggap 0.933
Jaminan 0.857
Empati 0.797
Dari tabel tersebut diatas komponen daya tanggap merupakan factor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.
Rekomendasi & implikasi => Dari lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapt disimpulkan sebagai berikut :
1. Hubungan antara variabel pembntuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket di Depok adalah signifikan.
2. Variabel Bukti fisik,Keandalan, daya tanggap,jaminan,dan empati mampu membentuk komponen utama kepuasan konsumen.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel hypermarket adalah variabel Daya Tanggap.
Untuk variabel-variabel yang lain perlu adanya evaluasi dan peningkatan pelayanan yang telah disediakan agar pelayanan kualitas jasa yang disediakan pada ritel hypermarket diterima baik oleh konsumen.
Jurnal 2…….
METODOLOGI
Data & Sampel => Data yang digunakan adalah data primer dengan variabel tingkat kepuasan. Tingkat kepuasan diukur menggunakan skala Likert,dengan lima kategori. Instrument penelitian menggunakan kuisioner.Penelitian ini berjumlah 100 responden. Karakteristik responden dilihat dari umur,jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan tujuan pembelian produk.
Alat analisis => Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap Pertama adalah analisis tingkat kepentingan-kinerja. Tahap analisis data berikutnya adalah pengujian hipotesis.
Analisis tingkat kepentingan dan kinerja ialah suatu analisis yang bisa menunjukan atribut yang dianggap penting oleh pelanggan akan tetapi kurang mendapatkan perhatian dari pimpinan, kinerja menjadi kurang baik sehingga pelanggan menjadi tidak puas.
Diagram kartesius dapat digunakan untuk menunjukan atribut yang dinggap penting oleh pelanggan, akan tetapi kurang mendapat perhatian dari pimpinan/manajemen. Diagram ini terdiri dari suatu bangun yang dibagi atas 4 bagian yang dibatasi oleh dua garis yang memotong tegak lurus pada titik skor rata-rata seluruh factor dan skor rata-rata dari seluruh factor kepentingan pelanggan.
Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ho : Pelanggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand
Ha : Pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand
Penelitian ini menggunakan metode chi kuadrat. Tujuan menggunakan metode chi kuadrat adalah untuk melihat hubungan antar variabel.
Koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung hubungan antar variabel. Teknik ini mempunyai kaitan erat dengan chi kuadrat.
Analisis & Hasil :
Ho : Pelanggan tidak merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT.Sungai Budi
Ha : Pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT.Sungai Budi
Dasar pengambilan keputusn dilakukan dengan membandingkan nilai chi kuadrat hitung (X2 hitung) dengan nilai chi kuadrat tabel (X2 tabel). Berdasarkan perhitungn diperoleh nilai chi kuadrat hitung (X2 hitung) sebesar 26.47 dibandingkan dengan nilai chi kuadrat tabel sebesar 21.026, maka hipotesis awal (H0) ditolak. Kesimpulan yang bisa ditarik dengan demikian adalah pelanggan merasa puas terhadap produk tepung ketan Rose Brand di PT. Sungai Budi.
Rekomendasi & implikasi :Pada umumnya konsumen merasa puas terhadap kualitas produk tepung ketan yang di produksi PT.Sungai Budi, namun ada beberapa indicator yang perlu mendapat perhatian pihak manajemen yaitu wangi/harum, lebih kering dan dapat digunakan untuk berbagai macam kue. Manajemen perusahaan perlu mempertahankan dan meningkatkan indikatoe higienis dan kualitas.
Jurnal 3 …
Tema : Kepuasan Konsumen
Judul : Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetian Merek
(Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)
Latar Belakang Masalah : Masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi serta adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai kompetensi tanpa diskriminasi. Aktivitas tersebut berdampak pada semakin banyak wanita pekerja atau karir yang menghabiskan waktu di luar rumah, sehingga kesulitan dalam menjalankan aktivitas sebagai ibu rumah tangga termasuk menyediakan makanan bagi keluarga. Kelompok keluarga dengan ekonomi cukup, cenderung memilih makan di luar rumah dengan memilih tempat restoran atau cafe, selain cita rasanya lebih enak juga banyak sekali aneka menu yang ditawarkan, serta suasana yang menyenangkan. Surabaya sebagai kota metropolitan memiliki fasilitas untuk kondisi seperti yang disebutkan di atas. Bisnis makanan di Surabaya masih memberikan peluang bagi para pengusaha restoran. The Prime Steak & Ribs salah satu badan usaha restoran membuka usahanya Restoran ini mencoba masuk pada persaingan yang sudah ketat dengan merebut pangsa pasar yang sama dengan restoran lainnya di Surabaya. Berdasarkan hasil survey awal, ada fenomena bahwa konsumen restoran ini makin hari makin bertambah, dan terlihat ada kesetiaan dari pelanggannya dilihat dari frekuensi kunjungan mereka.
Masalah : seberapa besar mengharapkan suatu atribut tertentu dari seberapa besar yang
dirasakan,bagaimana cara responden menilai antara kesesuaian apa yang diharapkan dan apa
yang didapatkan dari pelayanan perusahaan.
Tujuan Penelitian : peneliti
ingin menganalisis tingkat kesetiaan pelanggan restoran berdasarkan tingkat kepuasan konsumen
Jurnal Hatane Samuel,Foedjiawati
METODOLOGI
Data & sampel => Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen restoran The Prime Steak &
Ribs yang berdomisili di Surabaya dengan sample diambil dengan cara acak, sebanyak 100 responden. Data diperoleh melalui kuesioner Skala pengukuran yang dilakukan adalah semantic differensial
scale (diukur dalam 5 point skala 1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4= setuju, 5 = sangat setuju)
Alat analisis => alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi berganda,dan Uji Koefisien Regresi.
Variabel penelitian => Variabel tidak bebas (Y) adalah kesetiaan merek yang diukur melalui atribut, habitual behaviour, switching cost, liking of the brand, dan commitment. Variabel bebas (X) adalah kepuasan konsumen yang dikelompokkan menjadi X1 = Attributes related to the product, X2 = Attributes related to the service, X3 = Attributes related to the purchase Model statistika yang dipakai untuk menyatakan hubungan kausal antar kedua variabel di atas adalah model regresi berganda ; Y = β0 + β1X1 + β2 X2 +β3X3 + ε.
Analisis & Hasil => Hasil penelitian menyimpulkan bahwa;
1. Kepuasan konsumen yang dijelaskan oleh Attributes related to the product, Attributes related to the service, Attributes related to the purchase di The Prime Steak & Ribs mendapat penilaian yang cenderung baik, walaupun terdapat beberapa atribut yang mendapat penilaian kurang baik.
2. Kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempunyai variasi penilaian yang tinggi, hal ini tentu berkaitan dengan segmentasi konsumen yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula.
3. Terdapat hubungan pengaruh positip yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini mendukung teori tentang kesetiaan merek.
Rekomendasi & implikasi => Restoran The Prime Steak & Ribs dapat menggunakan kartu anggota bagi
pelanggan setia, agar dapat mudah melakukan evaluasi terhadap pelayanan restoran . Dilihat dari variasi penilaian kepuasan konsumen, maka sangat dimungkinkan untuk restoran melakukan stimuli yang dapat menaikan kesetian konsumen, hal ini juga didukung oleh pengaruh positip antara kepuasan konsumen dengan kesetian merek pada penelitian ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar