Seiring dengan pertumbuhan Beliau, ternyata tanda kerasulan sejak kecil tuh sudah ada. Mau tau salah satu kisahnya, gini nih…
Suatu ketika Abu Thalib mengajak Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang tatkala itu masih berumur 12 tahun, untuk ikut berdagang ke negeri syam. Suatu ketika mereka singgah beristirahat di Bushara, suatu daerah yang sudah termasuk syam, tetapi di bawah kekuasaan bangsa romawi. Ketika itu ada seorang rahib (pendeta) yang bernam Bahira, yang selama ini tidak pernah keluar rumah kecuali pada saat itu. Namun ia begitu mengetahui Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari tanda-tandanya. Ketika ia memegang tangan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ia berkata “orang ini adalah pemimpin alam semesta. Anak ini akan diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam”.
Sang Paman pun bertanya,”Dari mana engkau mengetahui hal iu?” sang Rahib menjawab,”Sebenarnya sejak kalian tiba di Aqabah,tidak ada pepohonan dan batuan pun melainkan mereka bersujud. Dan mereka tidak akan bersujud kecuali kepada seorang Nabi. Aku bisa mengetahui cincin nubuwah yang berada di bagian tulang rawan bahunya yang menyerupai buah apel. Kami pun mendapatkannya di dalam kitab kami”.
“(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul,Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam taurat dan injil yang ada di sisi mereka, yang mnyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang munkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.”(QS.al-A’raf:157)
Coba kita renungi sejenak, bahwa kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah diberitakan jauh sebelumnya pada kitab-kitab terdahulu, jadi nggak perlu disangsikan lagi.